Sentimen positif lainnya datang dari laporan bahwa pasukan pemberontak Nigeria kembali melakukan aksi vandalisme, berupa pembakaran pipa penyaluran minyak milik Royal Dutch Shell. Aksi tersebut dikhawatirkan akan menganggu pasokan minyak mentah dari Nigeria ke wilayah Afrika lainnya.
Minyak mentah berjangka mengalami peningkatan harga sebesar 33 sen menjadi 97,63 dollar AS per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent naik 3 sen menjadi 119,13 dollar AS per barel.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga minyak diperkirakan akan masih berpeluang mengalami kenaikan dengan level support 96,54 dollar AS per barel dan level resistant sebesar 97,83 dollar AS per barel.
Berita.liputan6.com
Labels: berita, mancanegara